Selasa (14/06/2022), Dinas Kesehatan Kota Bogor bersama PT. Dimensi Teknologi Informatika melalui Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan Keluarga. Menyelanggarakan Orientasi Orientasi E-Kohort, dihadiri sebanyak 59 orang terdiri dari bidan koordinator 25 Puskesmas, Bidan pemegang data KIA/Binwil  25 Puskesmas, Narasumber dari Subdit KIA Kementrian Kesehatan.

Salah satu sasaran pokok dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia dengan mengarusutamakan Sustainable Development Goals (SDGs).  Tujuan Pembangunan berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 Agenda pembangunan Indonesia ke depan, khususnya di Bidang Kesehatan ibu dan bayi. Dimana Derajat Kesehatan membaik, namun belum menjangkau seluruh penduduk, Kematian Ibu dan Bayi masih tinggi, kapasitas tenaga kesehatan, sistem rujukan maternal dan neonatal dan tata laksana pelayanan ibu dan anak serta pelayanan kesehatan reproduksi belum berjalan optimal, sehingga salah satu proyek prioritas strategis (Major Project) RPJMN 2020-2024 adalah Percepatan penurunan kematian ibu hingga 183 per 100.000 kelahiran hidup.

Aplikasi e-Kohort KIA adalah aplikasi berbasis web dan mobile yang memiliki fungsi untuk pencatatan pelayanan kesehatan ibu, bayi, dan balita yang menghasilkan kohort untuk keperluan pemantauan kesehatan ibu, bayi dan balita tersebut. Aplikasi e-Kohort-KIA merupakan digitalisasi kohort pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Wujudnya adalah kohort KIA elektronik yang mencakup data pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, neonataus (bayi baru lahir), bayi dan balita (anak bawah lima tahun). Kohort KIA merupakan basis data yang sangat penting karena berisi informasi lengkap terkait data dasar,catatan hasil pemeriksaan dan pelayanan kesehatan yang diberikan yang diberikan dari fase kehamilan ibu sampai anak mencapai usia lima tahun.

Di Kota Bogor aplikasi e-Kohort-KIA baru memulai  pada tahap sosialisasi di Tingkat Puskesmas. Dari 25 Puskesmas, 100% Puskesmas sudah mempunyai akun. Akan tetapi aplikasi tersebut belum diakses secara langsung saat melakukan pelayanan.  Untuk  implementasinya e-Kohort-KIA masih ditemukan beberapa hambatan diantaranya orientasi baru akan dilakukan, keterbatasan kemampuan nakes dalam menggunakan teknologi dan ketersedian sarana prasarana. Sementara untuk aplikasi MPDN sudah dalam tahap implementasi tetapi masih memerlukan penuatan dalam mengakses aplikasinya. Oleh karena itu, hal ini merupakan tantangan dalam penyesuaian bagi seluruh tenaga kesehatan dari yang awalnya menggunakan kohort manual ke elektronik-Kohort sehingga dapat meningkat kuantitas dan kualitas data Program Kesehatan Ibu dan anak di Kota Bogor. Pertemuan orientasi E-Kohort –KIA untuk melatih kemandirian petugas dalam menggunakan dan memanfaatkan e-Kohort-KIA dengan tujuan meningkatkan pemantauan program pelayanan kesehatan Ibu dan anak yang terintegrasi dan berbasis Teknologi Informasi bagi Puskesmas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *